Arab Saudi Berduka, Raja Abdullah bin Abdulaziz Wafat Karena Sakit

Arab Saudi tengah berduka karena kehilangan rajanya, Abdullah bin Abdulaziz. Raja Abdullah meninggal dunia pada hari Jum’at, 23 Januari 2015 tepat pada pukul 01.00 waktu setempat atau pukul 05.00 WIB. Raja Abdullah wafat karena tak mampu melawan penyakit pneumonia yang tengah dideritanya pada saat itu.
Kabar duka langsung diumumkan televisi pemerintahan pada Jum’at pagi. Televisi melantunkan ayat-ayat suci Al-Quran sebelum mengabarkan kematian raja. Hal ini biasa dilakukan setiap raja di Arab Saudi meninggal dunia.
Sang raja Abdullah sudah dirawat di rumah sakit sejak 31 Desember 2015. Beliau bernafas menggunakan alat bantu pernafasan. Namun beliau tidak mampu melawan sakitnya dan meninggal pada Jum’at pukul 01.00 waktu Saudi.
Jenazah raja Abdullah dimakamkan pada Jum’at sore di pemakaman Al Oud, Riyadh. Pemakaman diadakan secara sederhana, tanpa nisan bertanda. Sebelum dimakamkan, jenzah dimandikan lalu dikafani dengan kain putih sederhana dan selanjutnya disholatka di masjid Imam Turki bin Abdullah, Riyadh. Sahalat dpimpin langsung oleh Raja Salman, yaitu adik tiri yang dinobatkan menggantikan tahta raja Abdullah. Shalat juga diiringi sejumlah kepala negara islam yang hadir melayat.

Raja Abdullah adalah raja keenam. Raja Abdullah lahir pada 1 Agustus 1924 dan wafat di usia 90, meninggalkan 10 istri dan 30 anak lebih. Beliau menjadi raja sejak 2005 menggantikan tahta raja Fahd yang saat itu meninggal karena penyakit stroke. Raja Abdullah terkenal karena upayanya memodernisasi Arab Saudi, diantaranya memberi hak politik kepada kaum wanita serta aktifnya negara Arab saudi bersama Amerika melawan Al Qaeda dan kelompok ekstrim teroris lainnya.
Kini tahta kerajaan diserahkan kepada pangeran Salman bin Abdulaziz Al Saud, yakni adik tiri raja Abdullah. Pangeran Salman sudah aktif menjalanka roda kerajaan sejak raja Abdullah dirawat di rumah sakit. Pangeran Salman sudah memiliki pengalaman bagus, diantaranya sebagai wakil perdana menteri, menteri pertahanan, gubernur provinsi Riyadh. Selain itu, pangerang Salman dikenal juga sebagai sosok penegak keluarga. Pangeran Salman dinobatkan sebagai putra mahkota pada Juni 2012 setelah pengeran Nayef bin Abdulaziz meninggal.
Isu negatif yang beredar, pangeran Salman diyakini mengidap penyakit Parkinson atau demensia, namun Arab Saudi menyangkal isu negatif tersebut.
Muqrin dinobatkan menjadi putra mahkota menggantikan pangeran salman yang naik tahta menjadi raja menggantikan almarhum raja Abdullah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*
*