Gunung Bromo Meletus Tak Mau Kalah dengan Merapi

Gunung Bromo Meletus
Gunung Bromo seakan tak mau ketinggalan untuk memamerkan kekuatannya sebagai gunung berapi. setelah beberapa waktu yang lalu Gunung Merapi di Jogjakarta meletus, kini giliran Gunung Bromo yang meletus. Gunung Bromo berasal dari bahasa Sansekerta/Jawa Kuno yaitu Brahma yang artinya adalah salah seorang Dewa Utama agama Hindu, gunung tersebut merupakan gunung berapi yang masih aktif dan paling terkenal sebagai obyek pariwisata di Jawa Timur. Gunung Bromo semakin menarik karena statusnya sebagai gunung berapi yang masih aktif.
Gunung Bromo di Probolinggo, Jawa Timur (Jatim), masih berstatus awas dalam radius 3 Km pada beberapa hari yang lalu. Namun status tersebut tak lama berselang. Gunung Bromo yang sebelumnya berstatus awas kini meletus pada pukul 17.40, Jumat 26 November 2010. Asap tebal yang dengan bercampur abu kehitaman mencapai ketinggian 600 meter.

Menurut Pak Gus Ipul, dalam radius 3 Km terdapat sekitar 699 jiwa yang harus dievakuasi, radius 6 Km sebanyak 2.800 orang, dan radius 10 Km sebanyak 6.900 orang. Saat ini, sudah disiapkan 10 titik pengungsian untuk menampung total sekitar 7.000 pengungsi apabila Bromo benar-benar ‘mengamuk’.
Kini gempa tremor terjadi secara terus menerus dengan amplitudo rata-rata berkisar 15 milimeter. Meski Gunung Bromo meletus, namun Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi menyatakan masyarakat di lereng Gunung Bromo tersebut masih aman dan belum perlu mengungsi.
Ternyata Gunung Bromo meletus sudah berkali-kali. Gunung yang satu ini memang tergolong dalam kategori sebagai gunung berapi aktif yang berbahaya. Itu karena pada saat Gunung Bromo meletus, seringnya terjadi dengan sistem terbuka.
Karena sifat Gunung Bromo berbeda dengan Gunung Merapi di Jawa Tengah, maka PVBMG tidak akan akan memperluas zona bahaya sejauh 4 kilometer. “Zona bahaya mencakupi lautan pasir. Hingga saat ini belum ada decision dari PVBMG untuk untuk memperluas atau mengecilkan zona berbahaya,” kata Surono.
Gunung Bromo termasuk salah satu gunung jenis low volcanic, jadi meskipun meletus, hanya akan memuntahkan pasir dan debu vulkanik. Berbeda dengan Gunung Merapi yang termasuk high volcanic, saat meletus akan mengeluarkan lahar dan awan panas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*
*