5 Fakta Peristiwa Turunnya AlQuran

Peristiwa turunnya AlQuran sangat penting bagi umat Muslim. Bukan hanya ceritanya, tetapi maknanya dapat menambah keimanan dan ketaqwaan.

Al Quran merupakan kitab suci umat Islam yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi dan Rasul terakhir, Muhammad SAW. Peristiwa penting tersebut sampai sekarang masih diperingati dan banyak yang mengambil hikmahnya.

Peristiwa Turunnya AlQuran Dan Beberapa Faktanya

Kitab AlQuran merupakan pedoman hidup bagi umat Muslim di seluruh dunia. Isi dari kitab ini memuat dan mengatur semua aspek kehidupan dengan sangat jelas dan detail.

Sebagai pedoman, umat Islam tidak hanya harus membacanya, tetapi juga paham dan mengamalkan. Sebagai pedoman, maka setiap perbuatan dari umat Islam harus mengacu pada ajaran AlQuran.

Sejarah tentang turunnya AlQuran sangat penting untuk dipelajari. Selain menambah pengetahuan juga bisa meningkatkan ketebalan iman seseorang. Umat Islam wajib mempelajarinya. Bukan hanya bacaan, tetapi juga arti dan maknanya.

Turunnya AlQuran menjadi momen penting karena awal terbentuknya tata kehidupan baru pada umat islam di seluruh dunia. Kamu perlu tahu beberapa hal yang berkaitan dengan turunya AlQuran, diantaranya:

Kitab AlQuran Turun Pada Bulan Ramadhan

Salah satu keutamaan bulan suci Ramadhan adalah turunnya wahyu pertama atau surat pertama dalam AlQuran kepada Nabi dan Rasul, Muhammad SAW. Hal ini yang menjadikan umat Muslim begitu menghormati bulan Ramadhan.

Peristiwa penting turunnya wahyu pertama dalam AlQuran membawa perubahan dalam tata kehidupan masyarakat. Mulai saat tersebut, umat Muslim hanya menjalankan hidup berdasar aturan yang ada dalam AlQuran.

Peristiwa Turun AlQuran Melalui Dua Tahap

AlQuran turun melalui dua tahap. Kitab yang menjadi pedoman hidup dan paling banyak dibaca serta dihapalkan di seluruh dunia ini turun melalui dua tahap. Tahap pertama, AlQuran turun dari Lauh Mahfudz ke langit. Bentuknya berupa kitab utuh.

Sedangkan tahap kedua, adalah turunnya kitab kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril. Prosesnya secara bertahap. Jadi Nabi Muhammad menerima AlQuran tidak secara utuh dalam bentuk kitab.

Nabi Muhammad mendapat wahyu dalam bentuk ayat-ayat yang kemudian disatukan. Setiap ada ayat turun, kemudian beliau menyampaikan kepada umatnya dan segera mengamalkan isinya.

Penerima Kitab Seeorang yang Tidak Dapat Membaca

Sebelum mendapat wahyu berupa kitab suci AlQuran, Nabi Muhammad tidak bisa membaca dan menulis. Namun berkat izin Allah hal tersebut tidak menjadi kendala untuk menerima wahyu, mengamalkan dan menyampaikan pada umat Muslim.

Ayat Yang Pertama Turun ‘Iqra’

Allah benar-benar memberikan pelajaran melalui turunnya kitab suci AlQuran dimana seseorang yang awalnya tidak bisa membaca dan menulis mendapat wahyu. Kemudian beliau mampu membaca dengan sangat baik.

Ayat yang pertama turun adalah “Iqra” yang artinya “bacalah!” hal ini menandakan betapa pentingnya kemampuan membaca pada umat Islam. Ini yang mendasari bahwa umat Islam harus mau belajar tanpa mengenal waktu.

Surat Makiyah Dan Madaniyah

Surat yang terdapat dalam AlQuran ada dua jenis, yaitu yang berupa surat panjang dan pendek. Surat pendek hanya terdiri dari beberapa ayat. Dalam susunan AlQuran surat ini terdapat pada Juz 30.

Dengan adanya surat pendek ini memudahkan umat Islam yang masih dalam tahap belajar membaca AlQuran. Para penghafal AlQuran biasanya juga mengawali dari surat-surat pendek.

Jenis surat ini namanya surak Makiyah, yaitu surat yang turun di kota Mekah sebelum Nabi Muhammad Hijrah ke Madinah. Berikutnya surat Madaniyah, yaitu surat yang turun di kota Madinah. Cirinya adalah surat-suratnya cukup panjang.

Peristiwa turunnya AlQuran merupakan peristiwa besar bagi umat Islam. Bukan hanya awal mendapat kitab baru, tetapi juga kewajiban mengikuti semua ketentuan yang ada di dalam AlQuran.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*
*