Butuh pengajar, guru Malaysia mengajarkan Bahasa Indonesia di Australia

guru melayu bahasa indonesia di australia
Guru Malaysia mengajarkan bahasa Indonesia di Australia

Banyaknya warga dan siswa di Australia yang ingin mendalami bahasa Indonesia membuat kebutuhan pengajar bahasa Indonesia di negeri Kangguru tersebut sangat tinggi. Seharusnya itu bisa menjadi peluang bagi warga Indonesia sebagai tenaga pengajar disana, namun sangat disayangkan melihat faktanya. Tidak seluruhnya guru bahasa Indonesia diisi oleh pengajar asli dari Indonesia, justru kebanyakan diajar oleh orang Melayu, Malaysia.

“Ini emang sayang. Masa, guru bahasa Indonesia asli malah gak ada. Kami akan mencari guru bahasa Indonesia untuk kita tawarkan ke sekolah-sekolah di Australia,” kata Adji Arnowo, Rabu (18/1/2012) dari Biro Kerjasama PemProv Jawa Timur. Menurutnya, ini merupakan peluang bagus bagi guru dari Indonesia untuk bekerja sebagai pengajar di sana semakin besar. Dalam fenomena ini, Adji tidak bisa menyalahkan negeri kangguru tersebut. Adji berpendapat, bisa jadi kebutuhan pengajar di sana sangat mendesak sehingga siapapun yang menguasai bahasa Indonesia tetap dapat diterima dari pada tidak ada. Padahal bahasa Melayu dan Indonesia berbeda.

“Ini tantangan buat kita semua. Tapi harus diakui, guru kita kurang tertantang, apalagi kalau sudah berkeluarga. Lebih baik mengajar di kampungnya,” tambahnya. Kini Adji tengah mengadakan hubungan kerjasama dengan Bridge Australia-Indonesia agar bisa bermitra bersama  Australia dibidang pendidikan.

Sebelumnya, ada beberapa guru SD & SMP di Surabaya akan dikirimkan kembali ke Australia di tahun 2012 ini untuk mengajar di sekolah-sekolah, dikatakan Donny Jatisambogo selaku Project Manager Bridge Indonesia. Guru yang dikirimkan sebelumnya harus lolos dulu dalam seleksi sebelum menjadi duta sisterschool.

Sumber ref: edukasi.kompas. com/read/2012/01/18/13524311/Guru.Malaysia.Mengajar.Bahasa.Indonesia.di.Australia


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*
*