Hanya di Ramadhan: 5 Makna Malam Lailatul Qodar, Malam Seribu Bulan
Malam Lailatul Qodar selalu dinanti oleh umat Islam di seluruh dunia. Allah menghadiahkan pahala berlipat bagi Muslim yang beribadah pada malam tersebut.
Banyak yang menunggu dan mengejar Lailatul Qodar. Malam ini datang pada salah satu malam di sepertiga terakhir bulan Ramadhan. Keutamaannya menjadikan umat Muslim merasa sayang jika melewatkan tanpa amalan ibadah.
Makna Malam Lailatul Qodar
Lailatul Qodar merupakan malam yang penuh dengan kebaikan. Malam ini mendapat sebutan malam seribu bulan. Sebutan tersebut berkaitan dengan besarnya pahala yang akan diterima jika seseorang menjalankan ibadah.
Allah sudah menjanjikan kebaikan seperti beribah selama seribu bulan bagi umat Islam yang menjalankan ibadah pada saat Lailatul Qodar. Oleh karena itu semua umat memanfaatkan kesempatan tersebut dengan sebaik-baiknya.
Hadirnya Lailatul Qodar setiap bulan Ramadhan tidak dapat dipastikan. Umat Islam harus memperbanyak ibadah, terutama pada malam ganjil di sepertiga terakhir bulan Ramadhan karena salah satunya adalah Lailatul Qodar.
Hikmah dari tidak disebutkannya kapan Lailatul Qodar datang adalah umat Islam akan terus giat beribadah di sepanjang malam. Jadi tidak hanya pada malam yang telah tertentu tersebut. Makna dari Lailatul Qodar adalah:
1. Kemuliaan
Lailatul Qodar merupakan malam yang penuh dengan kemuliaan. Bukan hanya karena setiap amalan akan mendapat kebaikan yang berlipat ganda, tetapi juga waktu dimana AlQuran diturunkan.
Kata Qodar sendiri berasal dari Al-qadara yang berarti kemuliaan. Hal ini terkait dengan surat Az-Zumar ayat 67, “mereka itu tidak memuliakan Allah dengan kemuliaan yang semestinya.”
2. Mempersempit
Istilah Alqodaru juga dapat berarti sempit. Namun dalam hal ini mempunyai makna konotasi positif dimana kesempitan tersebut terjadi karena banyak Malaikat yang turun ke bumi.
Tujuan mereka turun ke bumi adalah mengatur semua urusan sehingga membawa kebaikan. Makna sempit dalam kata Alqodaru sesuai dengan surat Ar-Ra’da ayat 26, “Allah melapangkan rezeki yang dikehendaki dan mempersempit.”
3. Ukuran
Alqodaru bisa juga mengandung makna ukuran atau takaran. Seperti yang tertulis dalam surat Az-Zukhruf ayat 11, “Dan yang menurunkan air dari langit, menurut kadar (yang diperlukan).”
Lalu kami hidupkan kembali dengan air itu negeri yang mati. Seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari dalam kubur).” Hal ini merupakan salah satu pelajaran dari Lailatul Qodar bagi umat yang mau memikirkannya.
4. Kemampuan
Pada surat lain, yaitu Al Baqarah ayat 236, kata qadaruhu diartikan sebagai kemampuan atau sesuatu yang merujuk pada syariat. Ini terkait dengan kemampuan seseorang untuk beramal kebaikan.
“Dan hendaklah kamu berikan suatu mut’ah (pemberian). Orang yang mampu menurut kemampuannya dan orang yang miskin menurut kemampuannya.” Dalam hal ini jelas bahwa ketika beramal harus menyesuaikan dengan kapasitasnya.
5. Ketetapan Sebagai Makna Dari Malam Lailatul Qodar
Dalam surat Thaha ayat 40, kata Qodari merujuk pada arti janji atau waktu yang sudah mendapat ketetapan. Maksudnya adalah waktu untuk pengangkatan dan penetapan Muhammad sebagai nabi dan rasul.
Ibnu Qodamah dalam kitab lain, yaitu Al-Mughni menyampaikan bahwa malam tersebut merupakan waktu dimana Allah menetapkan banyak ketentuan. Diantaranya adalah pengaturan rezeki, keberkahan, hal baik maupun buruk yang terjadi.
Lailatul Qodar merupakan malam yang mulia. Selain semua ibadah akan mendapat seribu bulan kebaikan juga semua dosa sebelumnya akan mendapat ampunan. Jika sampai melewatkan malam tersebut dengan tidak beribadah tentu rugi. Malam Lailatul Qodar adalah kesempatan terbaik untuk umat Islam agar mendapat pahala dan semua kebaikan. Oleh karena itu sungguh sayang jika malam seribu bulan terlewatkan dengan sia-sia tanpa menambah ibadah kepada Allah SWT.
Tinggalkan Balasan