Menggapai Ampunan Allah SWT di Bulan Ramadhan

Bulan Ramadhan adalah bulan maghfirah, bulan yang tepat untuk menggapai ampunan Ramadhan kepada Allah SWT dari dosa-dosa yang pernah kita perbuat. Setiap kita pasti merasakan memiliki dosa dan kesalahan sehingga penting bagi kita untuk bertaubat dan memohon ampunan Allah SWT.

Dosa-dosa ini telah ditakdirkan ada pada manusia, Allah SWT pun telah mensyariatkan faktor-faktor penyebab dosanya agar hati kita selalu bergantung kepada-Nya.

Akan tetapi dengan datangnya bulan Ramadhan, maka banyak dosa yang akan diampuni oleh Allah SWT karena bulan ini merupakan bulan yang penuh rahmat, ampunan, pembebasan dari neraka, dan bulan untuk melakukan amalan baik.

Berikut adalah sebab-sebab ampunan yang disyariatkan :

1.        Tauhid

Dalam ajaran Islam, kita diajarkan ilmu tauhid yang artinya keyakinan akan keesaan Allah SWT sebagai Tuhan yang telah menciptakan, memelihara, dan menentukan segala sesuatunya di alam ini.

Tauhid merupakan ajaran paling mendasar dalam agama Islam sehingga jika umat muslim berpaling dan menyembah kepada selain Allah, maka ia akan mendapatkan dosa yang besar.

Siapa saja yang membawa dosa sepenuh bumi bersama tauhid, maka Allah SWT akan memberikan ampunan sepenuh bumi kepadanya. Jika Allah SWT sudah berkehendak, maka siapa saja akan diampuni atau berkehendak untuk menyiksanya.

Rasûlullâh SWA dalam hadits Qudsi menyatakan:

 قَالَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِيْ بِقُرَابِ اْلأَرْضِ خَطَايَا ثُمَّ لَقِيتَنِي لاَ تُشْرِكُ بِيْ شَيْئًا َلأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً

“Allah berfirman: Wahai anak keturunan Adam, seandainya kamu membawa sepenuh bumi dosa kemudian kamu menjumpai-Ku dalam keadaan tidak mempersekutukan sesuatu dengan-Ku (tidak berbuat syirik) tentu saja aku akan membawakan untukmu sepenuh bumi ampunan.” [HR Muslim].

Itulah keutamaan dan kemurahan Allah SWT kepada hambanya-Nya dengan memberikan ampunan seluruh dosa melalui kalimat tauhid. Hal ini karena kalimat tauhid bisa menyelamatkan seseorang dari adzab.

2.       Doa dengan pengharapan

Doa merupakan ibadah, apabila telah memenuhi kesempurnaan syarat dan bersih dari penghalang-penghalang, maka mudah bagi Allah SWT untuk mengabulkannya. Meskipun terkadang pengabulannya tertunda karena tidak terpenuhinya syarat atau adanya penghalang.

Syarat terkabulnya doa adalah kekhusyukan hati, mengharapkan ijabah dari Allah SWT, sungguh-sungguh dalam meminta, tidak menyatakan insyaAllah, tidak tergesa-gesa, memilih waktu dan keadaan mulia, mengulangnya tiga kali, dan lainnya.

Allah SWT telah memerintahkan kita untuk berdoa dan berjanji akan mengabulkannya. Hal ini sejalan dengan firman Allah yang berbunyi :

 وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ

Artinya: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu”. [Ghâfir/40:60]

3.      Membaca Istighfar (memohon ampunan)

Dengan beristighfar maka kita akan terlindungi dari azab, penjaga dari setan, penghalang dri kegelisahan, kefakiran, penderitaan, pengaman dari masa paceklik dan dosa meskipun dosa yang telah dilakukan seolah telah menggunung hampir menyentuh langit.

Dalam hadits Anas bin Malik Radhiyallahu anhu, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda  bahwa Allah Azza wa Jalla berfirman :

يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ مَا دَعَوْتَنِي وَرَجَوْتَنِيْ غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَا كَانَ فِيكَ وَلاَ أُبَالِيْ يَا ابْنَ آدَمَ لَوْ بَلَغَتْ ذُنُوبُكَ عَنَانَ السَّمَاءِ ثُمَّ اسْتَغْفَرْتَنِيْ غَفَرْتُ لَكَ وَلاَ أُبَالِيْ يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِي بِقُرَابِ اْلأَرْضِ خَطَايَا ثُمَّ لَقِيتَنِيْ لاَ تُشْرِكُ بِي شَيْئًا َلأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً

Wahai bani Adam, sesungguhnya selama engkau masih berdoa dan berharap kepada-Ku, maka Aku akan mengampunimu semua dosa yang ada padamu dan Aku tidak akan peduli; Wahai bani Adam, seandainya dosa-dosamu mencapai langit, kemudian engkau memohon ampun kepada-Ku, Aku akan mengampunimu dan Aku tidak peduli; Wahai bani Adam, seandainya engkau datang kepada-Ku dengan membawa kesalahan seukuran bumi kemudian engkau datang menjumpai-Ku dalam keadaan tidak berbuat syirik atau menyekutukanKu dengan apapun juga, maka sungguh Aku akan datang kepadamu dengan membawa ampunan seukuran bumi juga.” (HR. at-Tirmidzi)

4.       Melaksanakan puasa

Allah SWT telah memerintahkan kita berpuasa di bulan Ramadhan dengan untuk menggapai ampunan Ramadhan dari-Nya. Jadi, tujuan kita berpuasa bukan karena mengikuti orang lain  atau bahkan untuk mendapatkan pujian.

Niat puasa yang dijalankan seharusnya adalah sebagai wujud melaksanakan ibadah yang didorong oleh niat beriman, bertaqwa, dan mengharapkan pahala dari Allah SWT.

Dalam sebuah hadis dinyatakan :

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Artinya : “Barangsiapa yang berpuasa karena iman dan ingin mendapatkan pahala, maka diampuni semua dosanya yang telah lewat.” [al-Bukhâri dan Muslim]

5.       Melaksanakan shalat pada malam Lailatul Qadar

Malam Lailatul Qadar adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan. pada malam ini, para malaikat akan turun dan menjadikannya malam keselamatan dari segala keburukan dan dosa.

Dalam hadits, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

 مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Artinya : “Barangsiapa melaksanakan shalat malam pada bulan Ramadhan karena iman dan ingin mendapatkan pahala, maka dia diampuni semua dosanya yang telah lewat.” [6]

Untuk mendapatkan ampunan di malam Lailatul Qadar ini, kita diperintahkan untuk melakukan ibadah di malam hari sebagaimana telah tertuang di dalam hadist tersebut.

Selain beberapa hal di atas, masih ada amalan-amalan baik yang bis akita lakukan untuk menggapai ampunan Ramadhan kepada Allah SWT. Semoga bulan Ramadhan kali ini menjadikan kemantapan hati bagi kita untuk memohon ampunan Nya dengan sungguh-sungguh.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*
*